Berikut beberapa dialog saya (TS) dengan pasien (A-D):
TS: Sudah makan pak?
A: Saya tidak mau makan kalau belum bisa terbang.
B: Mba dokter, saya udah punya pacar lho.
TS: Oh ya? Cewenya orang mana?
B: Orang Belanda, cantik, kulitnya warna hijau.
C: Mba, aku pernah liat ibu Megawati mba.
TS: Wah keren banget.
C: Iya, aku liat bu Mega di luar angkasa lagi bikin batik.
D: Panjenengan (Anda, dalam bahasa Jawa) kok jahat sekali?
TS: Lho kenapa mba?
D: Panjenengan menyuruh putri Surakarta mengambil tubuh saya.
TS: #tiba-tiba pucat dan langsung diam, mengingat si D mempunyai riwayat mencekik ibunya.
Mungkin Teman semua ketika membaca dialog di atas tertawa, jujur saya juga tertawa setiap mengingatnya. Tetapi taukah Teman mereka mengalami gangguan? Ya gangguan jiwa. Menurut Saya, gangguan jiwa adalah penyakit yang menyakitkan. Karena beberapa dari mereka tidak tahu ini kehidupan nyata atau tidak, tidak menjadi diri mereka sendiri, belum lagi apabila mereka sudah dinyatakan sembuh tetapi masyarakat tidak mau menerima karena bekas pasien RSJ.
Penyebab gangguan jiwa banyak sekali. Karena putus cinta, tidak terima ketika dipecat, dan masalah lainnya hingga benturan di kepala pun bisa menyebabkan gangguan jiwa. Manifestasinya pun beda-beda, ada yang langsung jadi depresi hingga gila (Skizofrenia).
Mengingat hal itu, Saya menyadari pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Mengapa? Karena masalah yang menjadi pencetus gangguan jiwa ini bisa dialami semua orang. Jadi semua orang rentan mengalami gangguan jiwa, tergantung orang itu bagaimana menghadapinya.
So, gimana sih memelihara kesehatan jiwa? Menurut Saya, ada beberapa macam:
1. Rajinlah beribadah. Yup, mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa itu sangat membahagiakan lho. Mengetahui bahwa yang terjadi pada diri Saya itu adalah rancangan yang indah dari Yang Maha Kuasa.
2. Refreshing saat weekend. Setelah beraktivitas rutin dengan berbagai tekanan selama seminggu, kita perlu refreshing sejenak. Ambil waktu saat weekend. Refreshing ga selalu ke luar negeri lho, bisa saja ke salon (memanjakan diri), nonton film sambil leyeh-leyeh atau apa pun yang membuat kita senang. Kalau saran Saya, refreshing dapat dilakukan bersama teman-teman, selain bisa sambil silahturahmi, diyakini saat berkumpul dengan teman-teman dapat membuat kita tertawa lepas yang lebih baik dibanding bila kita tertawa sendiri 😀
3. Jalan kaki 30 menit per hari. Sebenernya ga harus jalan kaki sih, tapi yang ditekankan di sini adalah olahraga yang rutin. Saat kita berolahraga, tubuh mengeluarkan hormon endorfin, yaitu hormon yang membuat tubuh kita merasa senang sehingga setelah berolahraga selain mendapat tubuh yang sehat, jiwa kita pun juga terpelihara dengan baik. Di sini Saya ambil contoh jalan kaki karena jalan kaki merupakan olahraga yang simpel, bisa dilakukan kapan saja. Mungkin Saya dapat menyarankan lagi, saat jalan kaki usahakan tersenyumlah pada orang yang Anda temui. (Senyumnya yang wajar aja ya, nanti dikira gila 😛 )
4. Menyadari kemampuan diri. Memang kita diwajibkan mempunyai cita-cita tinggi, tetapi ada baiknya kita menyadari kemampuan diri sendiri juga. Apabila cita-cita kita tinggi, tapi tidak ada usaha dan kemampuan untuk mencapainya, bisa jadi depresi lah yang timbul.
5. Makan makanan bergizi. Nah ini penting, otak kita itu punya banyak sel yang tidak dapat diregenerasi, oleh karena itu, untuk menjaga vitalitas kerja otak, kita perlu asupan yang bergizi. Seperti ikan, telur, sayur dan lainnya.
6. Latih otak mu! Otak kita perlu dilatih setiap hari. Mungkin kita sudah banyak berpikir, tapi latihan di sini berfungsi sebagai refreshing bagi otak kita sendiri. Seperti mengisi teka-teki silang, banyak membaca saat waktu luang dan melakukan kebiasaan dengan hal berbeda. Sebagai contoh, apabila kita sering sikat gigi memakai tangan kanan, cobalah dengan memakai tangan kiri.
Semoga bermanfaat, kesehatan jiwa itu penting kawan ! 🙂